Senin, 03 Februari 2025

pelangi dimatamu (jamrud)


 

30 menit kita di sini

Tanpa suara

Dan aku resah harus menunggu lama

Kata darimu

Mungkin butuh kursus merangkai kata

Untuk bicara

Dan aku benci harus jujur padamu

Tentang semua ini

Jam dinding pun tertawa

Kar'na ku hanya diam dan membisu

Ingin kumaki diriku sendiri

Yang tak berkutik di depanmu

Ada yang lain di senyummu

Yang membuat lidahku gugup, tak bergerak

Ada pelangi di bola matamu

Dan memaksa diri 'tuk bilang, "Aku sayang padamu"

"Aku sayang padamu"

Mungkin Sabtu nanti kuungkap semua

Isi di hati

Dan aku benci harus jujur padamu

Tentang semua ini

Jam dinding pun tertawa

Kar'na ku hanya diam dan membisu

Ingin kumaki diriku sendiri

Yang tak berkutik di depanmu

Ada yang lain di senyummu

Yang membuat lidahku gugup, tak bergerak

Ada pelangi di bola matamu

Seakan memaksa dan terus memaksa

Ada pelangi

Ada yang lain di senyummu

Yang membuat lidahku gugup, tak bergerak

Ada pelangi di bola matamu

Dan memaksa diri 'tuk bilang, "Aku sayang padamu"

"Aku sayang padamu"

jakarta hari ini


 

 




Jakarta hari ini tak pernah sama
Jika dahulu ku tak pernah membuatnya kecewa
Jakarta hari ini tak pernah ada
Jika dahulu ku tak pernah membuatnya menyeka air mata
Dan sebuah pesan menyapa
Menjelang hari bahagia
Tanpa namaku yang di sana
Temanimu selamanya
Menyakitkan
Ini terlalu satir
Terlampau getir untuk diterima
Yang datang dan pergi
'Kan membuatmu mengerti
Kadang kita perlu tersakiti
'Tuk mengenal perih
Yang datang dan pergi
Semua yang harus dilalui
Kadang kita perlu tersakiti
'Tuk menjadi manusia
Akhirnya ku menyerah
Maafkan ku yang menyela
Jika dahulu ku tak pernah membuatmu bahagia
Akhirnya ku mengalah
Dan biarkan kau menyala
Meski harus kulewati pedih yang tiada akhirnya
Akhirnya ku menyerah
Maafkan ku yang menyela
Jika dahulu ku tak pernah membuatmu bahagia
Akhirnya ku mengalah
Merelakanmu dengannya
Dan rayakanlah hari-hari terindahmu di sana

serana (for revenge)

 



Di setiap masa yang telah kulewati

Menua bersama kisah tak terganti

Senja mulai membiru, menunggu yang berlalu

Haru air mata menyela, iringi rindunya

Jika kau merasa sepi

Kembalilah ke tempat ku menanti

Sebelum waktu menuntut mati

Beri tahu aku cara melupakanmu

Seperti kauajarkanku dewasa

Beri tahu aku cara merelakanmu

Seperti kauajarkanku bahagia

Biarkan ku menepi jika kau takkan kembali

Dan yakinkanku bahwa kau t'lah temukan yang kaucari

Izinkan ku membenci pada sang pengganti

Dan yakinkanku bahwa kau t'lah temukan yang kaucari

Beri tahu aku cara melupakanmu

Seperti kauajarkanku dewasa

Beri tahu aku cara merelakanmu

Seperti kauajarkanku bahagia

Beri tahu aku cara melupakanmu

Seperti kauajarkanku dewasa

Beri tahu aku cara merelakanmu

Seperti kauajarkanku untuk s'lalu sempurna

jendela kelas 1 (iwan fals)



 Duduk dipojok bangku deretan belakang

Didalam kelas penuh dengan obrolan

Selalu mengacau laju hayalan

Dari jendela kelas yang tak ada kacanya

Dari sana pula aku mulai mengenal

Seraut wajah berisi lamunan

Ni ni ni ni ni ni ni ni

Bibir merekah dan merah selalu basah

Langkahmu tenang kala engkau berjalan

Tinggi semampai gadis idaman

Kau datang membawa sebuah cerita

Darimu itu pasti lagu ini tercipta

Darimu itu pasti lagu ini tercipta

Dari jendela kelas yang tak ada kacanya

Tembus pandang kekantin bertalu rindu

Datang mengetuk pintu hatiku

Kau datang membawa sebuah cerita

Darimu itu pasti lagu ini tercipta

Darimu itu pasti lagu ini tercipta de de de de de de de de

nina (feast)


 


Saat engkau tertidur

Aku pergi menghibur

Beda kota, pisah raga, bukan masalahku

Lihat wajahmu di layar, ku tetap bersyukur

Saat engkau terjaga

Aku 'kan ada di sana

Sempatkan bermain dan bawakan cendera mata

Satu sampai lima tahun, cepat tak terasa

Segala hal kuupayakan untuk melindungi

Tunggu aku kembali lagi esok pagi

Tumbuh lebih baik, cari panggilanmu

Jadi lebih baik dibanding diriku

'Tuk sementara ini aku mengembara jauh

Saat dewasa kau 'kan mengerti

Saat engkau dewasa

Dan aku kian menua

Jika ku berpulang lebih awal, tidak apa

Berjumpa lagi di sana, aku tetap sama

Saat engkau teringat

Tengkar kita, manakala

Maaf atas perjalanan yang tidak sempurna

Namun percayalah, untukmu kujual dunia

Segala hal kuupayakan untuk melindungi (untuk melindungi)

Tunggu aku kembali lagi esok pagi (selalu janjiku pada dirimu)

Tumbuh lebih baik, cari panggilanmu

Jadi lebih baik dibanding diriku

Dan tertawalah saat ini selepas-lepasnya

Kar'na kelak kau 'kan tersakiti

Aku tahu kamu hebat

Namun, s'lamanya diriku pasti berkutat

'Tuk s'lalu jauhkanmu dari dunia yang jahat

Ini sumpahku padamu 'tuk biarkanmu

Tumbuh lebih baik, cari panggilanmu

Jadi lebih baik dibanding diriku

'Tuk sementara kita tertawakan berbagai hal

Yang lucu dan lara selepas-lepasnya

Saat dewasa kau 'kan mengerti

Kar'na kelak kau 'kan tersakiti

Saat dewasa kau 'kan mengerti

Kar'na kelak kau 'kan tersakiti

membasuh (hindia)


 

Selama ini

Kunanti

Yang kuberikan datang berbalik

Tak kunjung pulang

Apa pun yang terbilang

Di daftar pamrihku seorang

Telah kusadar hidup bukanlah

Perihal mengambil yang kau tebar

Sedikit air yang kupunya

Milikmu juga bersama

Bisakah kita tetap memberi

Walau tak suci?

Bisakah terus mengobati

Walau membiru?

Cukup besar 'tuk mengampuni

'Tuk mengasihi

Tanpa memperhitungkan masa yang lalu

Walau kering

Bisakah kita tetap membasuh?

Kita bergerak dan bersuara

Berjalan jauh tumbuh bersama

Sempatkan pulang ke beranda

'Tuk mencatat hidup dan harganya

Bisakah kita tetap memberi

Walau tak suci?

Bisakah terus mengobati

Walau membiru?

Cukup besar 'tuk mengampuni

'Tuk mengasihi

Tanpa memperhitungkan masa yang lalu

Walau kering

Bisakah kita tetap membasuh?

Mengering sumurku

Terisi kembali

Kutemukan

Makna hidupku disini

Mengering sumurku

Terisi kembali

Kutemukan

Makna hidupku di sini

Bisakah kita tetap memberi

Walau tak suci?

Bisakah terus mengobati

Walau membiru?

Cukup besar 'tuk mengampuni

'Tuk mengasihi

Tanpa memperhitungkan masa yang lalu

Walau kering

Bisakah kita tetap membasuh?

Membasuh

Mengering sumurku

Terisi kembali

Kutemukan

Makna hidupku di sini

Mengering sumurku

Terisi kembali

Kutemukan

Makna hidupku di sini

Mengering sumurku

Terisi kembali

Kutemukan

Makna hidupku di sini

Mengering sumurku

Terisi kembali

Kutemukan

Makna hidupku di sini

satu bulan (bernadya)


 

Belum ada satu bulan

Ku yakin masih ada sisa wangiku di bajumu

Namun, kau tampak baik saja

Bahkan senyummu lebih lepas

Sedang aku di sini hampir gila

Kita tak temukan jalan

Sepakat akhiri setelah beribu debat panjang

Namun, kau tampak baik saja

Bahkan senyummu lebih lepas

Sedang aku di sini belum terima

Bohongkah tangismu sore itu di pelukku?

Nyatanya pergiku pun tak lagi mengganggumu

Apa sudah ada kabar lain yang kautunggu?

Sudah adakah yang gantikanku?

Yang khawatirkanmu setiap waktu

Yang cerita tentang apa pun, sampai hal-hal tak perlu

Kalau bisa, jangan buru-buru

Kalau bisa, jangan ada dulu

Baru lewat satu bulan

Kemarin ulang tahunku tak ada pesan darimu

Tak apa, mungkin kau lupa

Atau sudah ada hati yang harus kaujaga

Sudah adakah yang gantikanku?

Yang kauantar jemput setiap Sabtu

Yang s'lalu ingatkan untuk pakai sabuk pengamanmu

Kalau bisa, jangan buru-buru

Sudah adakah yang gantikanku?

Yang khawatirkanmu setiap waktu

Yang cerita tentang apa pun, sampai hal-hal tak perlu

Kalau bisa, jangan buru-buru

Kalau bisa, jangan ada dulu

Hu, hu-uh

Hu-uh

pelangi dimatamu (jamrud)

  30 menit kita di sini Tanpa suara Dan aku resah harus menunggu lama Kata darimu Mungkin butuh kursus merangkai kata Untuk bicara Dan aku b...